Pelajari pengertian obligasi dan fungsinya dalam investasi untuk memahami bagaimana instrumen ini dapat membantu mencapai tujuan keuangan Anda.
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang populer dan sering digunakan oleh berbagai jenis investor.
Namun, banyak orang yang masih belum memahami secara mendalam apa itu obligasi dan bagaimana fungsinya dalam portofolio investasi.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian obligasi, jenis-jenisnya, serta fungsi dan manfaatnya dalam investasi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang obligasi, Anda dapat memanfaatkan instrumen ini untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
Pengertian Obligasi: Surat Berharga sebagai Bukti Pengakuan Utang
Obligasi adalah jenis surat berharga yang memiliki jangka waktu menengah hingga panjang, yang berfungsi sebagai bukti pengakuan utang oleh penerbitnya kepada pemegangnya.
Penerbit obligasi, yang dikenal sebagai emiten, dapat berupa perusahaan, pemerintah, atau entitas lain yang memerlukan pembiayaan.
Dengan menerbitkan obligasi, emiten mendapatkan dana yang dibutuhkan dan sebagai gantinya, emiten berjanji untuk membayar kembali pinjaman pokok bersama dengan bunga pada tanggal yang telah ditetapkan di masa depan.
Dalam dunia investasi, obligasi dianggap sebagai salah satu produk investasi yang populer di pasar modal. Setiap obligasi mencantumkan tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal ketika penerbit harus membayar kembali pokok pinjaman kepada pemegang obligasi.
Selain itu, obligasi juga memberikan bunga yang disebut “kupon,” yang biasanya dibayarkan secara periodik hingga jatuh tempo obligasi.
Besaran bunga atau kupon ini merupakan salah satu daya tarik obligasi, memberikan aliran penghasilan tetap bagi para investor.
Jenis Obligasi Berdasarkan Kupon:
1. Zero Coupon (Obligasi Tanpa Kupon)
Obligasi tanpa kupon tidak memberikan pembayaran kupon secara berkala. Investor tidak menerima bunga periodik, tetapi obligasi ini dijual dengan harga diskon dari nilai nominalnya.
Keuntungan investor terletak pada selisih antara harga pembelian dan nilai nominal yang dibayarkan pada saat jatuh tempo.
2. Fixed Coupon (Obligasi Kupon Tetap)
Obligasi kupon tetap membayar bunga dengan nilai atau persentase yang tetap selama periode obligasi. Tingkat bunga tersebut telah ditetapkan pada saat penerbitan dan tidak berubah hingga jatuh tempo, memberikan prediksi pengembalian yang konsisten kepada pemegang obligasi.
3. Variable Coupon (Obligasi Kupon Variabel)
Obligasi kupon variabel menawarkan bunga yang dapat berubah-ubah selama periode obligasi. Tingkat bunga ini umumnya dikaitkan dengan suatu benchmark, seperti suku bunga perbankan.
Hal ini membuat nilai pembayaran bunga bisa berfluktuasi sesuai dengan perubahan suku bunga yang menjadi acuannya.
Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit:
1. Obligasi Korporasi
Diterbitkan oleh perusahaan, baik itu BUMN atau swasta. Obligasi korporasi bisa berupa kupon tetap, kupon variabel, atau berbasis prinsip syariah.
Penerbitan obligasi ini umumnya bertujuan untuk mengumpulkan modal guna pembiayaan korporat.
2. Obligasi Pemerintah
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk pendanaan proyek atau kebutuhan fiskal lainnya. Contoh dari obligasi pemerintah adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI), yang ditargetkan kepada investor individu.
3. Obligasi Ritel
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijual langsung kepada individu melalui agen penjual yang ditunjuk.
ORI adalah salah satu contoh dari obligasi ritel, yang memungkinkan partisipasi kecil dari investor individu dalam investasi obligasi.
Jenis Obligasi Berdasarkan Masa Jatuh Tempo:
1. Obligasi Berjangka
Obligasi ini memiliki satu tanggal jatuh tempo yang ditentukan, biasanya setelah periode waktu yang cukup panjang, memberikan kepastian akan waktu pembayaran pokok pinjaman.
2. Obligasi Serial
Obligasi ini memiliki serangkaian tanggal jatuh tempo. Pemegang obligasi ini menerima pembayaran pokok secara bertahap di beberapa waktu yang telah ditetapkan selama masa berlakunya obligasi, bukan sekali bayar.
Pemahaman mengenai jenis-jenis obligasi ini penting bagi investor untuk menyesuaikan strategi investasi mereka dengan profil risiko dan kebutuhan keuangan mereka.
Contoh Obligasi: Dari Korporasi hingga Surat Berharga Syariah
Obligasi merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh berbagai entitas, dari perusahaan hingga pemerintah, untuk membiayai berbagai kebutuhan. Berikut adalah beberapa contoh khusus dari jenis obligasi yang beredar di pasar keuangan:
1. Obligasi Korporasi
Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan nasional, termasuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
Obligasi ini digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dana guna keperluan seperti ekspansi, restrukturisasi utang, atau investasi modal lainnya.
Sebagai ganti dari dana yang diperoleh, perusahaan tersebut menjanjikan untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi pada interval yang telah ditentukan hingga tanggal jatuh tempo, di mana pokok pinjaman akan dibayarkan kembali.
2. Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk pembiayaan anggaran negara. SUN dapat berbentuk obligasi dengan kupon tetap, kupon variabel, atau zero coupon, tergantung pada kebijakan pemerintah saat penerbitan.
SUN adalah alat utama yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelola defisit anggaran dan membiayai kegiatan pembangunan.
3. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
SBSN, atau lebih dikenal dengan istilah Sukuk, adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam.
Sukuk berbeda dari obligasi konvensional karena tidak memberikan bunga, yang diharamkan menurut syariah.
Sebagai gantinya, SBSN memberikan imbal hasil berdasarkan pendapatan dari aset atau proyek yang dibiayai oleh dana sukuk, yang sesuai dengan prinsip bagi hasil dalam Islam.
4. Efek Beragun Aset (EBA)
Efek Beragun Aset adalah sekuritas utang yang diterbitkan dengan aset yang mendasarinya sebagai jaminan. Aset yang menjadi underlying bisa berupa kredit perumahan, kredit kendaraan, atau aset keuangan lainnya.
EBA memberikan pembayaran kepada investor berdasarkan cash flow dari aset-aset tersebut. EBA digunakan oleh perusahaan atau lembaga keuangan untuk mendapatkan likuiditas atau membiayai kegiatan lain dengan mengalihkan risiko kredit dari aset yang mereka miliki ke pasar modal.
Obligasi adalah instrumen investasi yang menawarkan stabilitas dan potensi pendapatan tetap, menjadikannya pilihan menarik bagi banyak investor.
Dengan memahami pengertian dan fungsi obligasi dalam investasi, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan strategis dalam mengelola portofolio Anda.
Semoga informasi ini membantu Anda dalam memahami dan memanfaatkan obligasi untuk mencapai tujuan finansial Anda. Selamat berinvestasi dan semoga sukses!